Sidoarjo, Berita Hukum News – Praktik ilegal penyuntikan gas LPG subsidi kembali menjadi sorotan setelah tim investigasi media menemukan adanya jaringan pemain yang diduga telah lama beroperasi di wilayah Sidoarjo dan Sukodono. Kegiatan ini dinilai meresahkan masyarakat, karena gas subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah justru disalahgunakan demi keuntungan sepihak.
Dalam penelusuran tim investigasi, ditemukan beberapa oknum yang berperan sebagai pemain utama di balik maraknya aktivitas penyuntikan gas subsidi. Salah satu nama yang mencuat berasal dari wilayah Sidoarjo dengan inisial KP dan TP, yang disebut-sebut sudah sangat dikenal di kalangan pemain LPG. Selain itu, terdapat pula terduga pelaku lain di wilayah Sukodono yang diduga berperan sebagai pemain profesional dalam praktik penyuntikan gas tersebut.
Modus yang digunakan para pelaku adalah memindahkan isi gas 3 kilogram ke tabung gas non-subsidi, kemudian menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi. Praktik ini bukan hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat karena dilakukan tanpa standar keamanan.
Melihat kondisi ini, aparat penegak hukum bersama Pertamina didorong untuk mengambil langkah tegas dan terukur. Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian serius agar praktik ilegal tersebut segera dihentikan. Tim investigasi memastikan bahwa hasil pelacakan nama-nama pelaku akan terus ditindaklanjuti hingga kasus ini terbuka secara menyeluruh.
Tokoh media Edy Macan turut memberikan tanggapan dengan menekankan pentingnya tindakan cepat dan tepat dari pihak berwenang. Ia menilai bahwa penegakan aturan secara konsisten menjadi kunci untuk mencegah terulangnya kembali penyalahgunaan gas LPG subsidi.
Tim investigasi media berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan kasus ini demi memastikan hak masyarakat terpenuhi dan aturan hukum dijalankan sesuai prosedur.
Redaksi: Team
Post a Comment