Sidoarjo-BERITAHUKUMNEWS.MY.IDRumah Seni Pecantingan kembali menghadirkan peristiwa budaya yang menggugah nalar dan rasa lewat pameran seni instalasi bertajuk “Rong Las: Bayang-Bayang Mitos Lebur dalam Teknologi Alam”. Pameran ini dibuka secara resmi pada Sabtu, 3 Agustus 2025 pukul 19.00 WIB dan berlangsung selama sepekan hingga 9 Agustus 2025 di Jalan Pecantingan, Sekardangan, Sidoarjo.
Mengusung tema yang tak biasa, pameran ini menghadirkan tafsir estetik yang mengeksplorasi persinggungan antara mitos dan teknologi, dalam lanskap yang sarat akan sentuhan alam. “Rong Las” bukan sekadar judul, melainkan ruang konseptual tempat para seniman mencairkan batas antara cerita-cerita purba dan perkembangan sistem teknologi berakar lokal.
Kurasi dan penulisan narasi pameran dilakukan oleh Zuhkhriyan Zakaria dan Yudha. Mereka menggandeng 14 seniman lintas medium yang hadir dengan karya-karya eksperimental dan provokatif. Para seniman tersebut antara lain: Abimanyu, Ahra, CataLeah, Erlisatan, Ghufron, Luky Prastyo, Liolkili, Perempuan Pengkaji Seni, Toyol Dolanan Nuklir, Yayak Tosari, Yoes Wibowo, serta Zaki Amr.
Karya-karya yang ditampilkan merefleksikan bagaimana mitos sebagai narasi budaya tidak luntur oleh modernitas, namun justru bersinergi dengan teknologi alami untuk menciptakan pemahaman baru tentang dunia. Instalasi yang disuguhkan mengajak pengunjung tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan dan berpikir ulang tentang asal-usul pengetahuan, spiritualitas, dan masa depan.
Salah satu pelaku seni, Djoko E&, yang juga menggelar pameran lukisan di Balai Pemuda Surabaya memberikan tanggapan penuh semangat atas acara ini. “Pameran ini memberi ruang bagi seniman untuk berdialog secara liar dengan gagasan-gagasan besar, namun tetap membumi. Di sinilah mitos tidak diposisikan sebagai dongeng mati, tapi sebagai energi hidup yang bisa dibaca ulang lewat media baru,” ujar Djoko.
Pameran ini terbuka untuk umum dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Rumah Seni Pecantingan, arup.co, dan komunitas seni serta media independen lainnya. Pengunjung akan disuguhi pengalaman visual dan konseptual yang menantang persepsi, memperluas imajinasi, dan menggugah kesadaran atas hubungan manusia dengan narasi masa lalu dan teknologi masa kini.
Bagi masyarakat seni, budayawan, mahasiswa, serta pencinta seni instalasi, “Rong Las” menjadi momentum penting untuk menyelami potensi lokal dalam kerangka wacana global, sekaligus menghidupkan kembali semangat berkesenian di tengah dinamika zaman.
(Red/sapto)
Editor:yaya



Post a Comment